Agar kita dapat
menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita menganalisa proses terjadinya “Sampah” secara umum. Kalau sampah dari
Rumah awalnya berasal dari Dapur, sisa Makanan dan sampah lainnya … biasa
disebut sampah basah termasuk daun
kering dari pohon dihalaman rumah, selanjutnya ada yang disebut sampah kering, sampah kering ini bisa terdiri dari kertas, plastic, bekas air mineral, pecahan
gelas/kaca, ban bekas, battery bekas dan lain-lain, singkatnya… ada Sampah Organik (basah) dan Anorganik
(kering) dengan demikian sebaiknya mulai dari rumah, kita sudah memisahkan sampah agar bisa diolah
kembali atau didaur ulang sehingga bermanfaat. Pemisahan sampah ini juga
menguntungkan kita apabila Pemulung mengorek sampah… pasti yang ada ditempat sampah kering saja .
Jika kita mendaur ulang
sampah…. ada dua (2) keuntungan yang didapat, pertama mengatasi menumpuknya
sampah dan yang kedua memperoleh manfaat lain dari hasil daur ulang yang bisa
juga mendatangkan uang.
Permasalahan yang
timbul jika kita sudah pisahkan sampah organik dan anorganik… ketika di angkut
truck sampah akan tercampur kembali… sia-sialah kerja kita… Dalam hal ini
sebetulnya pihak Pemerintah sudah tau cara terbaik penangan sampah di Kota
Bandung ini, tapi Pemerintah mengambil jalan pintas membuang sampahnya ke
daerah Cipatat, yang dipandang dari segi Dana itu paling murah dan cepat… namun
sebenarnya Pemerintah Daerah ini sedang memasang BOm waktu yang akibatnya tidak
kalah hebat dengan Bom rakitan Nurdin M.Top, itu kalau penanganannya sama
dengan yang di Leuwi Gajah
Ada lagi contoh
penanganan sampah yang boleh dibilang salah … yaitu dengan cara di bakar pakai
Insenerator, RW tetangga kita mendapat bantuan dari Desa dan swadana masyarakat
telah membuat Insenerator, yang menghabiskan dana sekitar Rp.20 juta maksud dan
tujuannya sangat baik jika dilaksanakan sesuai fungsi dan kegunaan Insenerator,
setelah selesai dibangun… masyarakatnya tidak ada yang mau menangani pembakaran
sampah… apa yang terjadi sekarang… sampah ditumpuk dihalaman Insenerator dan
dibakar diluarnya saja tanpa dimasukkan ke dalam Insenerator…akibatnya
lama-lama sampah menumpuk juga, karena tidak bisa terbakar habis….. sia-sialah
alat yang dibangun dengan Dana yang tidak sedikit itu. Gimana yaaa ?
Sampah Organik pada umumnya tidak berbahaya,
tetapi aromanya bau busuk, sampah Anorganik
umumnya tidak bau tapi bisa mengandung racun atau yang disebut limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun) masih banyak orang yang kurang
memahami Limbah B3 ini, contoh yang
termasuk limbah B3 yang sering terdapat disekitar rumah kita… Battery bekas, bekas Ban Mobil/Motor ini sering dianggap
tidak berbahaya dan tidak beracun…karena tidak bau dan dampaknya tidak jelas…karena
kita tidak tahu kapan racun itu mulai bekerja… bisa lima(5) atau 10 tahun baru
muncul nah.. hati-hatilah …. jauhkan benda-benda beracun dari kita dan
anak-anak kita… masih banyak benda benda yang termasuk limbah B3 bukan hanya
batrery dan ban saja.. coba kita cari dirumah kita (digudang) adakah
barang-barang mainan bekas yang elektronik…. bekas PS atau Joistick kalau bisa
dibuang saja atau dibakar…
Terus bagaimana yaa
penanganan sampah elektronik di Indonesia..? Komputer bekas, HP bekas,
barang-barang ini jelas limbah B3, tapi kayaknya Pemerintah belum terpikirkan masalah
ini, boro boro mikir limbah B3, ngurusin orang yang Korupsi saja belum tuntas,
malah pada cakar-cakaran antar Institusi maupun antar Pejabat….
Kembali ke pertanyaan
awal Siapa yang bertanggung jawab
terhadap Sampah
? Pertanyaan ini saya
lontarkan karena saya yakin betul bicara mengenai SAMPAH… semua orang di Indonesia pastinya sudah tahu dan mengerti
cara pengelolaannya, bahkan sering ditanyangkan dimedia TV maupun media
lainnya tentang pengelolaan sampah
secara komprehensif dan bermanfaat, anehnya Pemerintah tidak mendukung untuk bisa
diimplementasikan ke seluruh masyarakat Indonesia.
Penulis ber andai
andai.. apabila GCI-RW17 dapat mengelola sampah dengan baik dan hasilnya
lingkungan bersih, rapih dan sehat serta menghasilkan Pupuk dari sampah yang
dapat dijual, kemudian kita usulkan kepada Pemerintah Daerah agar diadakan Lomba Pengelolaan Sampah antar RW seluruh Kabupaten Bandung
atau bahkan seluruh Indonesia… dan Pupuk dari sampah ini harus dibeli oleh
Pemerintah untuk para Petani sebagai pengganti Pupuk Subsidi yang sering
bermasalah itu … bisa gak yaaa ?
Sedikit lagi yaa
bacanya…. jika sudah membaca tulisan
ini … kemudian tahu dan memahami masalah
sampah… bagaimana sikap anda ? :
a.
Cuma sekedar sebagai bahan bacaan
saja
b.
Sampah kan sudah ada yang ngurus (
di angkut truck sampah )
c.
Buat apa ada iuran bayar sampah..
d.
Memisahkan sampah basah dan sampah
kering
e.
Membahas tulisan ini dengan
tetangga agar bisa dipikirkan bersama
f.
Mengusulkan kepada Pengurus RT/RW
agar dibentuk Pansus Pengelolaan
Sampah ( Pansus…?! hi hi hi…. Kayak anggota DPR aja bentuk
Pansus )
07
– 01 – 2010 By : Agus Auditor – A12/9
GCI
Setuju pisan mari kita dukung
BalasHapusPenaganan sampah sampai sekarang ini masih kurang karena kesadaran SDM terhadap sampah itu sendiri, kita ambil contoh membuang sampah yg sembarangan bahkan di gantung di pagar rumah andai kata SDM di lingkungan kita ini sadar mungkin tidak akan menimbulkan bau busuk ........
BalasHapus